Rachel Venya Cerai Dengan Niko Al Hakim, Netizen Kecewa

Secara mengejutkan dan tiba – tiba, Rachel Venya mengatakan bahwa saat ini ia sudah berpisah dari Niko Al Hakim. Saat ini keduanya tak lagi berstatus sebagai pasangan suami istri.

Hal ini juga diungkapkan oleh ibu dua anak itu di akun instagramnya. Walaupun sudah bercerai, Rachel dan Niko akan tetap menjadi orang tua yang baik untuk kedua buah hatinya.

“Dengan berat hati aku dan Mas Niko berpisah, sudah bukan suami istri lagi. Tetapi cinta yang kita kasih untuk anak-anak enggak akan berkurang dan semua perhatian masih dan selalu untuk anak-anak kok,” tulis sang selebgram, Selasa 16 Februari 2021.

Ia juga paham betul bahwa keputusan untuk berpisah ini membuat kecewa banyak pihak. Namun wanita yang sempat berhijab ini berharap masyarakat mau menerima keputusannya.

“Aku tahu ini adalah keputusan yang mengecewakan but life must goes on, kalau aku dan Mas Niko bisa move on, aku harap kalian juga,” ujar wanita berusia 25 tahun yang diketahui sering menonton bola di Sbobet88. Meski tak lagi menjadi suami istri, status mereka sebagai orangtua tentu tak akan pernah berubah.

“Aku dan Mas Niko sekarang cuma beda status aja dari suami istri jadi teman baik yang sama-sama akan mengasuh abang dan adik dengan kasih yang tak terhingga,” ujarnya.

Sidang perceraian mereka masih berproses di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Pada Selasa 16 Februari 2021 sidang masuk pada agenda mediasi kedua.

Gugatan Rachel terhadap Niko tercatat dengan nomor perkara 381/Pdt.G/2021/PA.JS. Dari situs pengadilan diketahui Rachel Vennya melayangkan gugatan pada 20 Januari 2021.

Kuasa hukum selebgram Rachel Vennya, Tessa Prayugi, membenarkan kabar kliennya sudah resmi bercerai dengan Niko Al Hakim.

“Sudah resmi bercerai. Iya atas putusan hakim,” kata Tessa saat ditemui usai persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa 16 Februari 2021.

Sebelumnya, Rachel Vennya mengumumkan perceraiannya dengan Niko melalui media sosial. Dalam pengumuman itu, ibu dua anak tersebut meminta maaf karena tidak bisa berbicara di depan publik karena takut mengalami kecemasan.